Sabtu, 29 Oktober 2011

Memahami Warna – Warni Tipe Cemburu

Dalam hubungan asmara perasaan cemburu kerap kali muncul, Bahkan banyak orang bilang kalau cemburu adalah bagian dari rasa cinta pada pasangan. Tapi bila rasa cemburu itu berlebihan, hubungan anda pasti terasa kurang nyaman.

Tak jarang perasaan cemburu juga berdampak negatif bagi suatu hubungan, seperti berakibat pada pertengkaran – pertengkaran kecil atau bahkan yang lebih parah lagi akan membuat hubungan asmara berakhir di tengah jalan.

Sebetulnya perasaan cemburu itu normal dan wajar jika terjadi dalam situasi tertentu, seperti memudarnya kepercayaan terhadap pasangan. Untuk lebih memahami rasa cemburu, ada beberapa warna – warni tipe cemburu tersebut ? Lebih jelasnya, simak berikut ini :

Cemburu yang wajar
Cemburu ini biasanya muncul pada seseorang karena merasa hubungannya terancam dengan kehadiran orang lain atau karena pasangan memiliki masa lalu yang sering berganti – ganti kekasih hingga menimbulkan   rasa curiga yang berujung pada cemburu.

Cemburu buta
Cemburu buta adalah perasaan cemburu yang timbul secara berlebihan dan sulit untuk dikontrol. Hal ini di sebabkan karena pada saat rasa cemburu itu datang mereka kehilangan pemikiran yang logis. Mereka selalu melihat bahaya yang mengancam hubungannya yang sebenarnya tidak terjadi apapun dan selalu berpikir pasangannya tidak setia..

Cemburu diluar logika
Pencemburu tipe ini biasanya tidak lagi berpikir jernih. Mereka bisa cemburu dengan siapa saja atau apa pun. Misalkan saja cemburu dengan orang yang ada di lingkungan rumah bahkan mereka tidak tahan melihat kekasih yang sedang menonton TV dan tertarik dengan para aktris dan selebriti tersebut. Cemburu tidak logis bisa disebabkan karena mereka takut ditinggalkan oleh kekasihnya.

Nah, itulah warna – warni tipe cemburu. Tapi tidak semua rasa cemburu itu berdampak negatife lho, ada sisi positif ketika memiliki pacar cemburuan

Selasa, 25 Oktober 2011

KECAMBAH KELAPA SAWIT

Kecambah adalah calon tanaman yang akan terus tumbuh dan berkembang menjadi tanaman secara utuh. Pada masa-masa ini sangat dibutuhkan perawatan intensif agar tanaman yang dihasilkan mampu tumbuh dengan baik dan tahan di lapangan.
Ada beberpa jenis bibit Kelapa Sawit yang sudah banyak ditanam oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Sinarmas, Astra, Lonsum, Asian Agri dan Sampoerna. Jenis-jenis benih tersebut diantaranya :
                  1. Dami Mas
                  2. Lonsum
                  3. Socfindo
                  4. Marihat
                  5. PPKS
                  6. Sri Wijaya dll

Yang perlu di perhatikan dalam menanam kecambah di bibitan kelapa sawit khususnya di area Pre Nursery adalah :
1. Jangan terbalik letak Plumula (calon daun) dan Radikula (calon akar).
2. Jangan terlalu dalam dangkal, kedalamannya kurang lebih 2 cm dari permukaan tanah.
3. Tanah harus dalam kondisi agak basah sehingga plumula dan radikula tidak rusak.
4. Pisahkan yang single tone dan double tone untuk mempermudah perawatan karena pada saat umur 10 minggu tanaman double tone dapat di pisah.

(kecambah umur 3 hari dari waktu pengiriman)
Pada masa perawatan di Pre Nursery jangan lupa Aplikasi Fungisida dan Insektisida agar kecambah tidak busuk dan tidak dimakan hama. Dosis untuk bahan yang kita aplikasikan dengan cara semprot 2 gr/L atau 2 cc/L . 

(Foto diambil pada saat penulis bertugas di PT AE - Kaltim)




SOP SEMPROT PIRINGAN, PASAR PIKUL DAN TPH


A. DEFINISI

      Kegiatan pengendalian gulma dipiringan, pasar pikul dan TPH dengan Herbisida yang sesuai,  menggunakan alat semprot.

B. MAKSUD DAN TUJUAN
    Menekan pertumbuhan gulma di piringan, pasar pikul dan TPH sehingga mengurangi persaingan  unsur hara oleh tanaman utama dan memudahkan  pengambilan produksi.

C.  LANGKAH KERJA
1.   Sensus  Gulma
 1.1.  Lakukan sensus sehingga diketahui gulma yang  dominan pada  areal   yang akan disemprot.
  2.  Penetapan  Herbisida dan Alat
       2.1. Menetapkan jumlah dan jenis herbisida yang akan digunakan sesuai gulma yang dominan.
       2.2. Mempersiapkan alat semprot  dan pengaman (APD) yang akan digunakan dan layak pakai.
2.3.  Test Flow Rate  Nozzle seminggu sekali.
     3.  Persiapan Tenaga
3.1. Mempersiapkan tenaga kerja yang digunakan untuk penyemprotan  sesuai kebutuhan.
     4.  Pelaksanaan Penyemprotan
          4.1. Pastikan  pelaksanaan semprot berjalan benar  sesuai standart dengan hasil yang memuaskan.
          4.2.  Alat semprot dibersihkan dan disimpan pada tempatnya.





D. INSTRUKSI KERJA

No.
Tahapan Kerja
Standart Hasil
Alat Yang digunakan
1
Sensus gulma di areal yang akan disemprot

Diketahui  gulma yang dominan

Alat tulis

2
Persiapan herbisida yang akan digunakan.
Herbisida sesuai Gulma yang dominan .
Jumlah herbisida sesuai dosis dan luas.
Form Bon Pengeluaran Barang.
3
Persiapan Alat yang akan digunakan
Alat sesuai herbisida yang digunakan, test Flow Rate 1 minggu sekali
Knap Sack atau CDA , Form Test Flow Rate, Alat tulis,gelas ukur, jerigen dan corong.
4
Pengaturan Ancak Semprot sesuai tenaga yang tersedia
Tenaga semprot dan    tukang air  sebanding, menjamin kelancaran  kerja.
Pancang batas kerja
5
Penyemprotan
Tepat sasaran, merata, lebar sesuai ketentuan

Knap sack, CDA
6
Pengawasan Semprot.
Semua piringan, pasar pikul dan TPH disemprot dengan hasil memuaskan
Alat tulis
7
Laporan hasil kerja

Hasil kerja dicatat sesuai aktual dilapangan
Form BKM, alat tulis

                                                                                                                                                                          

Sabtu, 22 Oktober 2011

Pembibitan Kelapa Sawit

SOP PEMBIBITAN KELAPA SAWIT


A.   DEFINISI


Pembibitan kelapa sawit adalah suatu kegiatan budidaya bahan tanam (kecambah)  yang dilakukan di suatu lokasi tertentu sebelum ditanam ke lapangan.

B.   MAKSUD DAN TUJUAN

Untuk menghasilkan bibit kelapa sawit berkwalitas tinggi yang harus tersedia sesuaii dengan kebutuhan tahapan penanaman.

C.   LANGKAH KERJA

  1. Jenis kegiatan di Pembibitan kelapa sawit :
1.1     Penentuan lokasi.
1.2     Persiapan areal.
1.3     Pembuatan instalasi.
1.4     Persiapan media tanam.
1.5     Penerimaan  kecambah.
1.6     Seleksi
1.7     Penanaman kecambah
1.8     Transplanting bibit dari Prenursery ke Mainnursery.
1.9     Konsolidasi
1.10  Pemupukan
1.11  Pengendalian gulma.
1.12  Pengendalian hama dan penyakit
1.13  Penyiraman
1.14  Putar Bibit
  1. Asisten mengkoordinir kegiatan dan perkembangan pekerjaan di pembibitan.
  2. Pelaksanaan pekerjaan di pembibitan diawasi langsung oleh mandor bibitan dan untuk pekerjaan tertentu diawasi langsung oleh Asisten/Askep/Estate Manager.
  3. Pelaporan Hasil Kerja
4.1    Mandor membuat laporan hasil kerja  kedalam form Buku Kegiatan Mandor  (BKM) dan diperiksa oleh Asisten Bibitan kemudian hasil pemeriksaan diinput kedalam pelaporan harian SPDE-SAP
4.2    Setiap dilakukan seleksi oleh Asisten sesuai jadwal, maka hasilnya harus dituangkan dalam Berita Acara yang dibuat Asisten dilengkapi foto-foto dan disaksikan serta ditandatangani oleh staff Riset, Estate Manager dan RC.

D.   INTRUKSI KERJA


No.
Tahapan Kerja
Standard Hasil
Alat Yang Digunakan

1
Tentukan rencana lokasi.
-Datar
-Sumber air memadai (kwalitas dan kwantitas)
-Lokasi sentral dan  terjangkau
-Aman dari resiko gangguan (binatang dan banjir)

Peta, alat tulis

2
Ukur Luas dan batas lokasi
-Luas areal sesuai kebutuhan dan seluruh hasil pengukuran dipetakan

Peta, alat tulis, meteran

            3
Pembersihan areal.

-Areal bersih dari sampah kayu dan akar-akar
Road Grader
4
Pengumpulan top soil
-Top soil terkumpul dalam jalur yang teratur
Road Grader
5
Tentukan sistim penyiraman yang akan digunakan.
-Sesuai dengan kebijakan perusahaan 
(Sumisansui)
Mesin air dan instalasi

6
Buat Lay Out rencana instalasi.


-Sesuai dengan rencana kebutuhah bibit
Peta, alat tulis.


7
Pemasangan Instalasi.
-Semua instalasi dapat dioperasikan dan berfungsi sempurna

Pipa, Socket,Elbow PVC, Lem Paralon, Selang Sumisansui, stop kran

8
Ayak dan bersihkan Top soil.
-Seluruh Top soil yang akan dipakai sudah bebas dari akar dan sampah
Ayakan, cangkul dan sekop

9
Campur tanah dengan Rock Posphate.


-Dosis 50 gram per-baby polybag dan 100 gram per- Large polybag
Cangkul, sekop


10
Isi Polybag
Polybag berisi penuh top soil dan dinding polybag tidak berkerut
Polybag, sekop kecil

11
Pancang dan susun Polybag.
-Baby polybag disusun dalam bedengan di Pre Nursery dan Large Polybag disusun dengan ukuran pancang 0,9 x 0,9 m segitiga sama sisi.
Meteran, kawat pancang, angkong, tractor dan truk.


            12
Periksa kotak kecambah dan sesuaikan dengan dokumen.

-Kotak harus dalam keadaan tersegel dan jumlah kotak sesuai dokumen
Alat tulis

13
Lakukan seleksi pada saat : Penerimaan kecambah, umur 2 minggu, saat transplanting, umur 6 bulan, 9 bulan, 12 bulan dan saat diangkut ke lapangan.
-Semua bibit terseleksi dengan baik mengacu pada buku pedoman tekhnis
-Buat berita acara seleksi dan pemusnahan bibit afkir

Alat tulis, parang



14
Siapkan bedeng yang akan ditanam.

-Bedeng sudah tersedia dengan jumlah baby polybag sesuai kebutuhan
-Bedeng sudah disiram dengan kondisi kapasitas lapang.
Selang, gembor

15
Tentukan  jumlah tenaga sesuai jumlah kecambah yang akan ditanam.

-Tenaga terlatih lengkap  dengan peralatan.
Tampah, kain, patok batas progeni., tali plastik, hand sprayer, fungisida.

16

Penanaman Kecambah segera setelah disortir, tidak terbalik dan tidak patah.
-Kotak kecambah yang dibuka harus selesai ditanam hari itu juga
-Tidak ada biji,radikula maupun plumula yang muncul dipermukaan tanah.
Kecambah

17
Siapkan media tanam Large Polybag.
-Large polybag sudah diisi tanah dan sudah disiram
-Polybag sudah disusun rapi di lokasi Main nursery
Large polybag, cangkul

18
Tentukan  jumlah tenaga sesuai bibit yang akan ditransplanting

-Tenaga langsir, buat lubang, tanam, lengkap dengan peralatan tersedia cukup
Angkong,  alat bor, patok tanda progeni

19
Transplanting bibit dari Pre-Nursery ke Main Nursery
-Tanah polybag kecil tidak pecah
-Penanaman tidak terlalu dalam atau sebaliknya
-bibit tegak dan berada di tengah polybag.
Bibit umur 3-4 bln

20
Konsolidasi bibit
-perbaiki polybag miring

-tambah / kurangi tanah

-periksa kedalaman  tanam

-keluarkan air tergenang

-polybag dan bibit tegak
-tanah ± 5 cm dari bibir polybag
-kedalaman tanam ideal
-tidak ada air tergenang
Ember, skop kecil, cangkul, tanah.

21
Pemupukan
-Bibit dipupuk sesuai rekomendasi/ skedule buku pedoman teknis.
-daun tidak terkena pupuk butiran
-pupuk tersebar merata
-segera siram setelah selesai dipupuk butiran
Timbangan, ember, takaran, angkong, gembor


       22
Pengendalian gulma
-gulma diatas polybag dicabut manual
-gulma diantara polybag disemprot dengan herbisida kontak
-tenaga kerja terlatih lengkap dengan alat yang layak pakai.  
-Knapsack sprayer + cup pengaman,kain lap, cangkul kecil, ember, goni.


23
Pengendalian Hama dan Penyakit
Bibit bebas serangan dari hama dan penyakit
Insektisida,Fungisida, Knapsack sprayer

24
Penyiraman bibit
-baby polybag = 1 ltr / hari
-Large polybag = 2 ltr / hari
-jika hujan min 10 mm, diizinkan tidak menyiram
-bibit tersiram merata.
Instalasi sumisansui, umbrometer

25
Putar bibit,2 minggu sebelum tanam ke lapangan
-plot bibit dengan umur siap tanam (minimal 11 bulan)
-Semua akar bibit terputus
Parang